Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MATI LAMPU BIKIN PENONTON MENANGIS

 PENGGELARAN PENTAS PERDANA hari ke 2 dengan Naskah Mati Lampu karya Denis Vey dan disutradarai oleh Muhammad Yusril.



Pentas Perdana 

Naskah Mati Lampu



Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Sirat menggelar Pentas Perdana untuk hari kedua setelah Pementasan perdana "Sayang ada Orang Lain", dengan mengusung tema yang sama yaitu realis, "Ngrajut Asija Ing Pandum" yang artinya kebijaksanaan dalam menjalin hubungan, diangkatnya tema ini karena sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pementasan Perdana ini mengambil Naskah dengan judul Mati Lampu Karya Denies Vey  Disutradarai oleh Muhammad Yusril. Pentas perdana ini diselenggarakan di Gedung Universitas Raden Mas Said Surakarta, dan ditonton lebih dari 150 orang, yang diantaranya dari Teater-teater Solo Raya, bahkan dari Teater Eska Jogjakarta ikut menyaksikan pementasan serta Mahasiswa Umum juga ikut menyaksikan, pada hari Kamis  (14/09/2023).


 Acara dibuka dengan Dramatical Reading oleh Miftahul Azizah dan Muhammad Fuad Syarifuddin dengan naskah Rasa dan Memori karya Fermansyah, yang menceritakan tentang rasa yang masih terpendam terhadap masa lalunya. Gelaran 

Pentas perdana Teater Sirat dengan naskah Mati Lampu ini karya Denies Vey  dan Disutradarai oleh Muhammad Yusril ini merupakan naskah saduran dari Ayahku Pulang karya Usmar Ismail yang berfokus pada hubungan sebuah keluarga, didalam sebuah keluarga dimana ada sosok Ibu, anak dan menantunya,Anto,Ningrum,Darto dan Ros istri dari Anto yang merupakan anak pertamanya. Dimana dalam naskah tersebut menceritakan bahwa sosok ibu yang merindukan suaminya lantaran suaminya meninggalkannya bersama ketiga anaknya selama tujuh belas tahun semasa Darto berusia dua tahun, karena Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita lain yang mengidap depresi. Singkat cerita Ayahnya kembali pulang ke rumah dan memberikan penjelasan mengapa ia meninggalkan istri serta anak-anaknya, karena ia berkorban untuk keluarganya agar tidak disengsarakan atau dibunuh oleh keluarga wanita itu.


Teater Sirat sukses membuat para penonton terbawa suasana sedih bahkan sampai menangis lantaran banyak adegan yang membuat penonton terharu akan perjuangan keluarga tersebut, mulai dari ibu yang berjuang membesarkan anak-anaknya sendirian dan ayah yang berjuang demi keluarganya agar tetap hidup. Pesan moral yang dapat diambil dari naskah Mati Lampu karya Denies Vey dan disutradarai oleh Muhammad Yusril ini, "memperjuangkan seseorang yang dicintai tidak harus selamanya berdampingan dan bersama, ". Ucap Denies Vey selaku Penulis Naskah Mati Lampu, pada Kamis (14/09/2023).


Acara terkahir di tutup dengan pembagian door prize serta foto bersama-sama pemain, dan dilanjutkan sarasehan pementasan warga teater Sirat dengan warga teater Eska dan Teater Solo Raya, di Gedung Universitas Islam Negeri Raden Mas Said pada Selasa (14/09/2023).

Posting Komentar untuk "MATI LAMPU BIKIN PENONTON MENANGIS"