Menarik! Teater Sirat Usung Tema Sampah,Ternyata Semua adalah Sampah
Penulis : Siti Muhalifah
Teater Sirat Pentas Kolosal UIN Raden Mas Said Surakarta ini merupakan acara tahunan dari teater Sirat dalam penerimaan warga baru teater sirat, pementasan kolosal yang ke 7 dengan judul Risak ini di selenggarakan di Teater Arena tepatnya di Taman Budaya Jawa Tengah, dengan penonton lebih dari 300 orang, yang diantaranya dari teater-teater solo raya,serta seniman-seniman solo raya, pada hari Rabu (8/3/2023).
Acara dibuka oleh MC, adapun sambutan dari Ibu Muntafi'ah S.E selaku pembina teater sirat, beliau berharap "dengan diadakannya pentas Kolosal tahunan ini dapat menjadi wadah mahasiswa dalam bidang kesenian khususnya berteater untuk menyampaikan aspirasinya terhadap segala hal yang berkaitan dengan permasalahan, agar lebih baik lagi untuk kedepannya".
Ada juga sambutan dari tim produksi pentas Kolosal yaitu Muhammad Fuad dengan harapan "Pentas Kolosal ini mampu menjadi bagian dari pengimplementasian mahasiswa dalam membangun kesenian terutama kesenian berteater dan semoga menjadi bekal untuk pementasan-pementasan kedepannya".
Pentas Kolosal ini memuat tema "Gemathi Bawana ", dapat di maknai sebagai bentuk untuk mengingatkan tentang kesadaran kita sebagai wujud meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat agar dapat menjaga dan melestarikan Alam semesta.
Pementasan kolosal 7 dengan judul Risak dimainkan oleh warga baru teater Sirat tahun 2022 dan disutradarai oleh Gagah M. Choiri serta penulis naskah Denies Vey dengan judul Risak, sinopsis dari penulis sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Rusak "Di sebuah negeri yang kaya, hutan rimbun, udara segar, tanaman subur. Makhluk-makhluk yang ada di dalamnya yang kusebut dengan tuan-tuan dan nona-nona hidup dengan makmur, damai, dan bahagia, tidak ada yang berkekurangan. Hingga suatu ketika, datanglah sebuah berita bahwa pemimpin baru akan menjabat di negeri ini, entah dia datang dari mana yang jelas pemimpin itu memiliki visi untuk menjaga kelestarian negeri ini, katanya. Tuan-tuan dan Nona-nona bergembira, namun ada yang tidak bergembira. Mengapa? Karena ketakutan mereka terhadap pemimpin. Bukan, lebih tepatnya ketakutan mereka kepada keserakahan si pemimpin mereka, bagaimana jika negeri yang sudah mereka rawat begitu rupa hancur di tangan orang yang salah. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima kedatangan pemimpin itu, dan malapetaka itu datang. Rumah mereka berubah menjadi puing-puing sampah.
Rentang waktu yang tercipta membawa peradaban baru, di tempat yang dulunya indah menjadi tempat pembuangan akhir. Para pemulung menggantungkan mimpinya di sana, harapan yang mereka punya tak lain hanya “bagaimana aku bisa hidup untuk hari ini dan keesokan harinya”. Lagi-lagi seorang pemimpin dengan sepatu kebanggaannya datang ke tempat kumuh entah untuk mengatasi persoalan atau formalitas kunjungan. Dengan bangga ia mengatakan akan menyulap sampah-sampah ini menjadi listrik, ya lagi-lagi kebutuhan kapitalis. Namun, malapetaka itu datang lagi. Mesin-mesin yang datang menyulap negeri ini menjadi kehancuran". Ucap Denies Vey selalu penulis naskah. Kemudian naskah tersebut diselenggarakan menjadi sebuah pementasan yang diangkat atau disutradarai oleh Gagah M. Choiri dengan latar belakang pementasan "Di dalam sebuah kehidupan ada seorang pemimpin yang datang ke tempat kumuh entah untuk mengatasi persoalan atau formalitas kunjungan saja. Dengan bangga pemimpin itu mengatakan akan menyulap sampah-sampah ini menjadi listrik, mendaur ulang dan segala macam penyelesaiannya, namun pada kenyataannya pemimpin tersebut tidak melakukan tindakan apa-apa. Sampah tersebut semakin menumpuk-menumpuk dan pada akhirnya hanya terbengkalai begitu saja". Ucap Gagah selaku sutradara Pementasan Kolosal 7 dengan judul Risak.
Acara ini di tutup dengan foto bersama-sama pemain, penonton, dan warga-warga teater solo raya, serta sarasehan dengan warga-warga teater Sirat dari warga yang lama maupun warga baru teater sirat di Taman Budaya Jawa Tengah pada Rabu (8/3/2023).
Posting Komentar untuk "Menarik! Teater Sirat Usung Tema Sampah,Ternyata Semua adalah Sampah"